13 Januari 2009

Menwa 2 - Pocong

Acara jalan malam dimulai. Kami harus melewati sawah-ladang-kuburan di waktu malam.
Para pelatih bersiap menakutiku di area kuburan.
Aku jalan santai, tercium bau nggak enak khas kuburan.
Tiba-tiba, ada pocong yang jatuh dari pohon beringin.

Refleks, aku tangkap pocong, aku tarik talinya.
"He, sudah cukup, lanjut", terdengar teriak pelatih.
Ternyata ada pelatih yang ada di atas pohon yang menjatuhkannya.
Kalau aku tarik paksa, pastilah pelatih itu akan terjerembab mencium makam.

Hii.....

Menwa 1- Nggak jadi Kencing

Tahun 88, aku ikut PraLatsarmil (Pra Latihan Dasar Kemiliteran), yang menjadi agenda wajib bagi mahasiswa baru Politeknik Undip.

Angkatan 88, dibagi menjadi beberapa peleton dan dipimpin seorang DanTon (Komandan Peleton).
Saat latihan baris-berbaris, Imam, temanku (halo Imam, kalau sempat baca) minta ijin ke Danton untuk kecing di depan barisan.
"Lapor, siswa Imam, mohon ijin untuk kecing". Teriaknya (memang harus harus berteriak lantang).
"Baik, saya kasih waktu, 1 menit", jawab Danton.
Jawab Imam,"Tidak jadi!".
DanTon nya bingung, kok nggak jadi. Tapi ya dibiarin saja.

Setelah istirahat, kami bertanya, mengapa tidak jadi.
Imam menjelaskan, coba, untuk keluar lapangan harus jalan jongkok di depan Provost yang berada di pintu keluar, masih harus lari kencing, lama kecingnya, balik lagi harus jalan jongkok. Waktunya pasti lebih dari 1 menit".
Kalau kembali lebih dari 1 menit, akan dihukum push-up.

Pilihan yang tepat untuk menjawab "Tidak jadi!".